4 Instruksi Jokowi ke BMKG terkait Bencana: Teknologi Terbaru dan Edukasi Warga


Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional dalam Rangka Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang ke-74. 

Ada 4 arahan Jokowi pada BMKG, apa saja?

Pertama, Jokowi mendorong agar sistem yang digunakan oleh BMKG harus memanfaatkan perkembangan teknologi terbaru. Sehingga bisa lebih mendukung setiap pekerjaan yang dilakukan BMKG.

"Layanan BMKG harus disertai dengan inovasi-inovasi yang mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Tingkatkan adaptasi teknologi untuk observasi, analisis, prediksi dan peringatan dini secara lebih cepat dan akurat agar kita lebih mampu meminimalkan risiko yang harus kita hadapi," kata Jokowi secara virtual, Kamis (29/9).

Kedua, Jokowi ingin agar peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG harus bisa digunakan sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan pemerintah di berbagai sektor. Informasi seperti kekeringan, cuaca ekstrem, gempa dan kualitas udara harus jadi perhatian dan acuan bagi berbagai sektor dalam merancang kebijakan dan pembangunan.

"Sekali lagi kebijakan nasional dan daerah harus betul-betul sensitif dan antisipatif terhadap kerawanan bencana. Karena itu saya meminta agar sinergi dan kolaborasi antara BMKG dan kementerian dan lembaga serta pemda harus terus diperkuat," ujarnya.

"Informasi dan data dari BMKG bisa digunakan kementerian, lembaga, serta pemda dalam merancang kebijakan dan merencanakan pembangunan."
- Jokowi

Ketiga, BMKG harus bisa meningkatkan terus kapasitas manajemen penanggulangan dan adaptasi bencana di daerah. Artinya, pada lingkup paling kecil di desa harus ada desain manajemen yang jelas dan melibatkan pemerintah, swasta dan pusat dari fase prabencana masa tanggap darurat, dan pascabencana.

"Manajemen ini juga perlu disimulasi dan dilatih sehingga ketika terjadi bencana kita sudah sangat siap langsung bekerja dengan cepat," jelasnya.

Terakhir, Jokowi ingin agar ada edukasi berkelanjutan pada masyarakat terutama yang menempati wilayah-wilayah rawan bencana. Baginya, kesiagaan dan ketangguhan masyarakat atas ancaman bencana perlu terus ditingkatkan.

"Budaya kesiagaan harus membudaya dalam masyarakat. Manfaatkan juga kearifan lokal yang ada dalam masyarakat untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana," katanya.

Oleh karena itu,  Jokowi kemudian meminta BMKG tak hanya menyampaikan informasi cuaca, iklim, gempa dan tsunami yang lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas pada masyarakat. Tapi juga bersinergi bersama BNPB memberikan edukasi pada masyarakat bagaimana bersiap menghadapi bencana.

"Masyarakat juga perlu diedukasi untuk mencari dan memanfaatkan informasi yang benar yang disediakan sumber-sumber resmi sehingga tidak mudah terjebak pada kabar dan berita-berita bohong," pungkasnya.

LihatTutupKomentar