Otoritas Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pria bercadar berinisial DW yang lolos pemeriksaan kesehatan menggunakan hasil PCR istrinya.
Pihak bandara menyerahkan laporan kronologi hingga bukti-bukti kejadian ke Kemenhub."Kita sudah laporkan ke Kementerian Perhubungan, jadi mau niat yang bersangkutan untuk menipu petugas.
Laporan kronologis sudah saya sampaikan, foto-foto dari CCTV sudah saya sampaikan," kata Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Marsma Nandang Sukarna, saat dihubungi detikcom, Selasa (20/7/2021).
Nandang menuturkan ada sejumlah hal yang dibahas dalam koordinasi itu. Salah satunya mengenai prosedur hingga perlu tidaknya evaluasi pemeriksaan dilakukan.
"Hanya dari Kemenhub kan melihat dari sisi prosedur di Halim seperti apa, kemudian penegakan hukum terhadap yang bersangkutan dan pembinaan terhadap semua yang terkait dengan ini," katanya.
"Apakah sistem pemeriksaan di Halim akan diubah evaluasi diperbaiki dan sebagainya selama terminalnya seperti ini, dan ada hal-hal yang beradu antara aturan Kemenhub dengan aturan kesehatan karena penumpang yang menolak untuk membuka masker itu banyak sekali," imbuhnya.
Nandang menyampaikan pihaknya langsung memeriksa CCTV yang berada di lokasi tak lama setelah 'penyamaran' DW terbongkar. Semua petugas yang bertugas pada hari itu, kata Nandang, dikumpulkan untuk dimintai keterangan.
"Langsung hari itu juga saya periksa CCTV, besoknya langsung dikumpulkan Citilink, ground handling dengan aparat security dan petugas KKP kita kumpulkan di mana letak kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi. Memang salah satu kita dibenturkan dengan regulasi-regulasi yang harus kita laksanakan," ujarnya.
Nandang menyampaikan pihaknya tidak akan menambah personel di area pemeriksaan kesehatan. Namun menurutnya perlu ada pengetatan metode pemeriksaan.
"Kalau nambah personel saya kira bukan suatu hal yang keharusan tapi pemeriksaannya saja, metode pemeriksaannya saja yang harus diperketat," ucapnya
Lebih lanjut Nandang mengatakan saat melancarkan aksinya, DW dibantu sang istri. Proses validasi dokumen kesehatan, seperti PCR, dilakukan oleh istri DW.
"Iya (istri DW bantu sampai sebelum check-in) dia waktu memvalidasi dokumen kesehatan. Dia memberikan dokumen itu kepada suaminya dia mundur lagi ke belakang, dalam CCTV itu dia memberikan dokumen tersebut kepada suaminya, suaminya yang maju untuk masuk ke sana (check-in) dengan berpakaian ala perempuan," imbuhnya.
Awal Kasus Terungkap
Seperti diketahui, pria berinisial DW menggunakan hasil PCR istrinya saat terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Ternate. Selain memakai hasil PCR palsu, DW mengelabui petugas dengan berkostum layaknya perempuan bercadar.
Kepala Operasional Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Muhammad Arif Gani, mengatakan DW diduga memalsukan dokumen PCR dengan menggunakan nama istrinya, Nurul, yang hasilnya negatif Corona.
Saat mengelabui petugas, DW memakai data diri istrinya dan memakai pakaian cadar. Cadar itu dipakainya sejak berada di Bandara Halim Perdanakusuma.
Namun penyamaran DW terbongkar dengan sendirinya. Pramugari curiga setelah DW membuka cadar dan mengganti pakaian kemejanya di dalam toilet pesawat.
DW melakukan penerbangan dari Jakarta tujuan Ternate menggunakan maskapai Citilink.
Pramugari pun melaporkan temuan tersebut kepada pihak Bandara Sultan Baabullah Ternate agar DW ditahan. Petugas kesehatan di bandara langsung melakukan tes usap antigen dan hasilnya positif COVID-19.