Bayi 4 Bulan di Pangandaran Meninggal karena COVID-19



 Meoctupdate - Kabar memilukan datang dari RSUD Pangandaran pada Rabu (14/7/2021) pagi. Seorang bayi usia 4 bulan meninggal dunia akibat terpapar COVID-19. Bayi laki-laki ini tertular dari orang tuanya.

"Tadi pagi saya dapat laporan ada bayi meninggal dunia akibat COVID-19, ini menyedihkan sekali. Tertular dari orang tuanya," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.


Dia mengungkapkan selain bayi warga Kecamatan Pangandaran tersebut, ada 6 pasien lainnya yang meninggal dunia. "Totalnya 7 yang meninggal hari ini, itu laporan dari RSUD Pandega tadi pagi," kata Jeje.


Baca juga : Corona Mengganas, Warga Jepang Ramai-ramai Tinggalkan Indonesia


Jeje mengatakan situasi lonjakan pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan yang luar biasa bagi dirinya. "Jadi kalau ada situasi paling tidak enak dalam hidup saya, ya sekarang ini. Sering tak bisa tidur. Karena apa? karena saya pemimpin," kata Jeje.


  

Jeje juga mengaku dirinya baru saja melakukan rapat membahas anggaran, terkait upaya refocusing. "Penanganan COVID-19 butuh anggaran, mulai dari kebutuhan oksigen, pemakaman dan lainnya," kata Jeje.


Refocusing anggaran menyasar anggaran pembangunan yang belum terlanjur dilaksanakan.


Baca juga:

Media Asing Sorot Kasus Corona Indonesia yang Lampaui India

"Wakil Bupati saya bilang, lebih baik jalan rusak daripada masyarakat kita banyak yang meninggal akibat COVID-19. Saya sepakat, penanganan COVID-19 jangan setengah-setengah, harus komprehensif," kata Jeje.


Oleh karena itu dia berharap masyarakat ikut proaktif mendukung langkah-langkah pencegahan dan penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya aturan PPKM Darurat.


"Kalau sampai terus berlarut-larut, kita semua yang rugi. Masyarakat jelas terganggu dan sengsara, pemerintah juga kehabisan anggaran, karena sebagian besar dihabiskan untuk mengurus COVID-19," kata Jeje.


Selain itu Jeje menjelaskan saat ini dirinya tengah fokus terhadap penanganan COVID-19 di 17 desa yang ada di Pangandaran. 17 desa tersebut merupakan wilayah dengan penyebaran COVID-19 tinggi.


"Kalau di 17 desa ini bisa ditekan lalu di desa lainnya juga dijaga betul, maka di akhir PPKM Darurat, kasus akan landai. Jadi ayolah kita sama-sama melawan dan keluar dari situasi pandemi ini," ujar Jeje.


LihatTutupKomentar