Korea Selatan (Korsel) tengah menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam 24 jam terakhir, negara ini melaporkan lebih dari 1.200 kasus Corona yang mencetak rekor sebagai tambahan kasus harian tertinggi sejak akhir Desember tahun lalu.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Rabu (7/7/2021), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 1.212 kasus Corona terdeteksi dalam sehari di wilayah Korsel.
Angka itu mendekati rekor kasus harian tertinggi di negara ini yang tercatat pada 25 Desember 2020, saat negara ini melaporkan 1.240 kasus Corona dalam sehari saat dilanda gelombang ketiga pandemi.
Pakar kesehatan setempat menyatakan pemerintah memberikan pesan yang salah kepada publik dengan mendorong pelonggaran aturan social distancing yang terlalu prematur meskipun terjadi kenaikan beban kasus secara stabil.Perdana Menteri (PM) Korsel, Kim Boo-Kyum, dalam rapat membahas respons pandemi Corona pada Rabu (7/7) waktu setempat menyatakan bahwa langkah-langkah social distancing akan diperluas dan diperketat jika penularan terus bertambah dalam 2-3 hari ke depan.
Dia menyatakan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan untuk semakin memperketat aturan pembatasan Corona saat negara ini tengah menghadapi gelombang keempat yang dipicu varian Delta yang sangat mudah menular.
"Ini merupakan situasi darurat di mana kita perlu mengerahkan seluruh kemampuan kita untuk merespons COVID-19," tegas Kim, sembari mengimbau publik tetap waspada.
Pemerintah Korsel sebelumnya berencana untuk menaikkan batasan jumlah orang yang diperbolehkan dalam pertemuan sosial privat, yakni dari empat orang menjadi enam orang, kemudian memperpanjang waktu makan di restoran indoor selama dua jam hingga tengah malam dan mengizinkan orang-orang yang telah divaksinasi untuk tidak memakai masker di tempat umum outdoor mulai bulan ini.
Namun adanya peningkatan kasus membuat rencana itu ditunda penerapannya, terutama untuk wilayah ibu kota Seoul dan sekitarnya.
Terlebih diketahui bahwa sebagian besar kasus baru Corona terdeteksi di area metropolitan Seoul, yang ditinggali separuh dari total 51 juta jiwa penduduk Korsel.
Sejumlah kasus baru juga terdeteksi di kota-kota besar lainnya seperti Busan, Daejeon dan Daegu dan Pulau Jeju. Ada kekhawatiran bahwa virus Corona akan menyebar lebih luas karena meningkatnya aktivitas perjalanan warga saat liburan musim panas.
Disebutkan Kim dalam pernyataannya saat rapat bahwa virus Corona kini menyebar dengan cepat di kalangan orang-orang yang belum divaksin, yang berusia 20-30 tahun. Dia menyarankan warga untuk melakukan tes terlebih dulu sebelum melakukan perjalanan, sebagai pencegahan.
Sejauh ini diketahui baru sekitar 30 persen dari total populasi Korsel yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona. Sekitar 10 persen lainnya sudah menerima dua dosis vaksin. Laju vaksinasi Corona di negara ini cenderung lambat.
Otoritas Korsel baru telah memvaksinasi para tenaga medis dan pekerja esensial, orang-orang di unit perawatan jangka panjang, tentara, dan warga berusia 60 tahun ke atas. Namun pasokan vaksin yang tidak konsisten membuat mayoritas kalangan usia muda masih belum divaksinasi hingga kini.
Pekan ini diungkapkan bahwa Korsel sepakat untuk saling bertukar vaksin Corona dengan Israel, demi mengatasi kekurangan pasokan saat ini.
Di bawah kesepakatan kedua negara, Korsel akan menerima 700.000 dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang nyaris kedaluwarsa dari Israel dan nantinya harus mengirimkan pasokan vaksin dengan jumlah yang sama kepada Israel pada September atau November saat pesanan vaksin negara ini sudah tiba.
Otoritas Korsel sejauh ini mencatat total 162.753 kasus Corona di wilayahnya, dengan 2.033 kematian.