Mitos Susu Beruang VS Faktanya Menurut Dokter


Mitos Susu Beruang VS Faktanya Menurut Dokter


Susu beruang mendadak naik daun karena dipercaya dapat menyembuhkan orang yang terjangkit Covid-19. 


Banyak mitos yang beredar soal susu beruang di masyarakat. Salah satunya yang sedang berkembang saat ini adalah susu beruang dapat menyembuhkan Covid-19. Bagaimana sebenarnya khasiat susu dengan gambar beruang putih ini?


Susu beruang marak jadi perbincangan beberapa waktu terakhir. Produk susu yang disajikan dalam kemasan kaleng ini dipercaya banyak orang di Indonesia mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.


Beberapa orang percaya konsumsi susu beruang bisa menyembuhkan flu, demam, sakit kepala, hingga Covid-19. Namun, apakah kepercayaan masyarakat itu benar?


Ahli Gizi Masyarakat Dokter Tan Shot Yen mengatakan susu beruang tak bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti yang dipercaya masyarakat.


Asumsi bahwa susu beruang bisa menyembuhkan penyakit seperti demam, flu, batuk, atau lainnya hanya mitos yang menyelimuti produk susu beruang.


"Selama ini overclaim produk enggak pernah dibenahi, publik salah asumsi, literasi gizi publik minim, akhirnya ada kepercayaan-kepercayaan yang dibentuk sebagai opini publik. Apa yang mestinya mitos dijadikan kebenaran. Sebaliknya, fakta ilmiah sama sekali tidak digubris," tutur Tan Shot Yen.


Tan Shot Yen menjelaskan konsumsi susu beruang sama saja dengan minum produk susu lainnya di pasaran. Kandungan gizi yang ada dalam produk susu kemasan di pasaran sama antara satu produk dan lainnya.Kandungan gizi yang dimaksud seperti protein, karbohidrat, kalium, bahkan garam. Beberapa susu kemasan juga mencantumkan kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam produk susu cairnya.


"Susu evaporasi, UHT, susu cair, semuanya sama. Dengan komposisi yang Anda bisa baca pada labelnya," ucap Tan Shot Yen.


Sehingga tak ada produk susu yang lebih baik di antara satu dengan lainnya. Minum susu juga tidak lantas meningkatkan imunitas. Dibutuhkan makanan bergizi lainnya untuk menjaga kesehatan.


Meski demikian konsumsi susu memang disarankan sebagai penyempurna makanan 4 sehat 5 sempurna. Pada masa pandemi Covid-19, konsumsi makanan sehat inilah yang semestinya digencarkan. Bukan hanya konsumsi susu.


Di samping itu, produk susu yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tidak harus susu beruang. Susu cair atau susu bubuk lainnya bisa dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh.


Tan Shot Yen juga mengatakan gizi manusia dewasa tidak hanya didorong oleh susu. Jika mencari sumber protein, maka ada banyak makanan lainnya yang menawarkan protein lebih tinggi ketimbang susu.


"Mau meningkatkan imunitas? Gizi manusia dewasa tidak hanya didongkrak oleh susu. Jika bicara protein, telur juaranya. Sebab ia representasi protein sempurna," ucapnya.



Mitos Sembuhkan Covid-19


Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban membantah susu beruang bisa menyembuhkan Covid-19. Kandungan dalam susu disebut tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dalam tubuh.


"Susu beruang untuk mengobati Covid-19, ya tentu saja tidak bisa, susu beruang tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19," jelas Zubairi.


Zubairi juga menjelaskan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini untuk terlindung dari pandemi tidak hanya konsumsi susu.


Dibutuhkan konsumsi sayuran, buah, karbohidrat, vitamin, serta mineral yang didapatkan dengan makan makanan beragam.


"Sebenarnya mau minum susu beruang atau susu bubuk lainnya itu silahkan saja. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, kecuali susu kental manis yang proteinnya rendah. Tapi untuk mendapatkan nutrisi yang baik itu harus makan mengandung sayur, buah, karbohidrat, vitamin, dan mineral, jadi enggak cuman susu," imbuhnya.


Selain menjaga daya tahan tubuh, masyarakat juga perlu mematuhi protokol kesehatan untuk terhindar dari infeksi Covid-19.

LihatTutupKomentar