Vaksin COVID-19 hasil kerja sama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Genexine, perusahaan asal Korea Selatan, diharapkan segera siap.
Sudah mengantongi izin komite etik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, uji klinis vaksin COVID-19 GX-19 N ini juga dilakukan di Indonesia.
Melibatkan 1.000 subjek atau relawan, rencananya uji klinis Fase II b/3 bisa rampung selama enam bulan. Adapun uji klinis dilakukan di delapan lokasi penelitian yaitu FKIK Ukrida, Klinik Satelit. RSUP Dr Sardjito, RSUD Dr Moewardi, RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro, Klinik Utama Fakhira Sawah Lunto, Klinik Utama Fakhira Jatiasih, Klinik Utama Fakhira Jagakarsa.
"Uji klinik vaksin GX-19N ini bertujuan untuk melihat efikasi, keamanan, dan kemampuan vaksin untuk mencetuskan kekebalan tubuh terhadap infeksi," tutur Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin GX-19 N Prof Dr Iris Rengganis.
Menurut Prof Iris, vaksin COVID-19 GX-19 N ini menjadi salah satu upaya mengatasi ketersediaan pasokan vaksin COVID-19 di Indonesia dalam jangka waktu panjang. Vaksin COVID-19 berbasis DNA dijelaskan Prof Iris bisa menghasilkan antibodi humoral yang merangsang imunitas seluler (sel T) yang tinggi sehingga bisa memicu antibodi lebih lama dalam tubuh.
"Sehingga memberikan perlindungan yang lebih lama dalam tubuh terhadap COVID-19," sambungnya.
Bisa melawan varian baru Corona?
Vaksin COVID-19 GX-19 N juga juga diharapkan efektif melawan varian baru Corona.
"Karena vaksin GX-19 N ini tidak hanya menginduksi respons sel T terhadap protein spike, tetapi juga menginduksi respons sel T spesifik protein Nukleokapsid, yang lebih sedikit mengalami mutasi dari waktu ke waktu," bebernya.
Sementara uji klinis Fase I yang dilakukan di Korea Selatan menurut Prof Iris hasilnya cukup bagus. Dilanjut Fase II yang dibagi dua umur untuk usia 18-55 tahun dan usia lebih dari 55 tahun hingga 85 tahun. Di Korsel melibatkan subjek 20/148 orang sementara Indonesia 1.000 orang.
"Mudah-mudahan Juli 2021 sudah bisa dimulai," jelasnya.