Fresh Graduate Bingung Pilih Gaji atau Passion? Ini Jawaban dari Career Coach!


Ladies, berada dalam sebuah pilihan antara gaji atau passion merupakan sesuatu yang membingungkan. Tak jarang, seseorang yang bekerja sesuai passion harus berhadapan dengan masalah ekonomi yang kurang mencukupi.

Sebaliknya, orang yang lebih memilih gaji ketimbang passion mungkin merasa ada sesuatu yang kurang dalam bekerja. Menentukan pekerjaan demi gaji atau passion memang tidak mudah. Kamu juga perlu mempertimbangkan matang-matang dalam memutuskan satu di antara keduanya. 

Jadi, ketika kamu sudah menentukan pilihan, tidak ada lagi penyesalan yang begitu mendalam.

Karena itu, sebelum mengambil keputusan, kamu juga perlu mengetahui passion kamu yang sebenarnya. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Career Coach sekaligus Co-Founder dari Talk to Coach, Rastrianez atau yang akrab disapa Anez. Talk to Coach sendiri adalah platform online yang bergerak dalam pengembangan bakat.

Ia menyebutkan bahwa passion adalah sesuatu yang memang kamu suka. Meski ada masalah yang mengadang, kamu tetap senang menjalani passion kamu.

"Passion adalah sesuatu yang kita suka. Kayak ketika melakukannya, waktu berjalan kok cepat banget dan ketika ada masalah apa pun, kita tetap happy ngejalaninnya. Nah, itu bisa menjadi salah satu ciri-ciri dari indikator passion tersebut," jelas Anez pada Kamis (12/8).

Karena itu, kamu perlu mengenal terlebih dahulu passion yang ada di dalam diri kamu. Dalam memilih gaji atau passion, kamu juga harus mengetahui bahwa dua hal itu berhubungan erat dengan kebutuhan kamu.

"Gaji atau passion? Itu tergantung kebutuhan dan kemauan diri sendiri. Jadi, fokusnya ke diri sendiri, karena di dunia kerja ini, kita punya banyak pilihan. Kalau enggak kuat pondasinya, enggak tau maunya apa, nanti malah akhirnya salah kerja," lanjut Anez.

Ia juga menyarankan kepada para fresh graduate yang ingin mencari pekerjaan untuk mengambil waktu mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa lebih yakin, usaha kamu semakin maksimal, dan kamu lebih percaya diri.

"Ambil waktu untuk kenali diri sendiri. Sehingga, ketika kamu lebih mengenal diri kamu. Ketika apply kerja, dia bisa lebih yakin, usahanya lebih maksimal, percaya diri dan akhirnya mereka juga bisa lebih all out gitu," ungkapnya kembali.

Bekerja sesuai passion dengan gaji besar bukan hal mustahil

Pasalnya, beberapa orang memang memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. Namun, tak sedikit pula yang memilih gaji demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya, seseorang yang memilih gaji dibandingkan passion memiliki coping mechanism pada dirinya sendiri.

Menurut Anez, coping mechanism menjadi salah satu cara untuk menyalurkan passion ke bidang lain di luar pekerjaan. Coping mechanism sendiri merupakan salah satu cara atau perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatasi masalah yang bisa menimbulkan stres dengan menjauhi, mengurangi, dan menyelesaikannya.

"Misalnya, oke, bekerja enggak sesuai passion. Tapi, karena mendapatkan gaji dari pekerjaan tersebut, kamu bisa memiliki hobi yang menyenangkan untuk disalurkan. Ketika seseorang bisa menyeimbangkan itu, sangat memungkinkan baginya untuk bertahan lama dengan memilih gaji dibandingkan passion," tambah Anez.

Lebih lanjut, Anez juga mengungkapkan bahwa sebetulnya bekerja dengan gaji besar yang juga sesuai dengan passion kemungkinan besar bisa terjadi. Namun, hal ini perlu disesuaikan kembali dengan kapasitas kamu.

"Kadang kita melakukan hal yang suka, tapi belum tentu kita bisa. Jadi, kitanya juga harus tahu. Misalnya, kalau kamu mau gaji besar, otomatis yang bisa membayarnya adalah perusahaan yang besar atau multinasional. 

Nah, ketika melamar, apakah kamu bisa Bahasa Inggris? 

Kalau kamu tidak bisa, ya, bagaimana caranya untuk bisa masuk ke perusahaan tersebut," lanjutnya.

Mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar yang sesuai dengan passion kamu memang tidak mudah, Ladies. Namun, bukan berarti hal itu mustahil. Untuk bisa mendapatkannya, kamu perlu meningkatkan kembali kualitas diri.

"Jadi, kalau kita sudah memilih sesuatu, fokusnya saja untuk melakukan itu. Karena ketika fokus, kita tahu tujuannya. Misalnya, 'oh okay, gua memang kerja di perusahaan ini buat gajinya, tapi sisanya gua bisa melakukan hal-hal yang disuka dengan hobi'. Artinya, baik gaji dan passion sebetulnya masih bisa untuk diseimbangkan," tutup Anez.

LihatTutupKomentar