Beredar video istri Salamat Sianipar dilempar dengan botol air mineral. Salamat adalah pria yang terpapar COVID-19 yang sempat diviralkan dianiaya warga kampungnya di Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut).
Selasa (3/8/2021), terlihat seorang wanita yang berada di tanah area perkuburan. Ada juga seorang ber-APD di sebelah wanita itu.
Tak lama kemudian terlihat botol air mineral terlempar ke arah tubuh perempuan tersebut. Wanita itu kemudian menangis setelah botol air mineral mengenai dirinya.
Keponakan Salamat Sianipar, Joshua Lubis, awalnya membenarkan wanita yang berada di dalam video itu adalah istri Salamat. Peristiwa itu, ucap Joshua, terjadi saat proses penguburan Salamat.
"Kalau wajah yang di video tersebut nantulang (istri Salamat) saya," kata Joshua saat dihubungi.
Joshua mengatakan istri Salamat tidak sengaja terkena lemparan air mineral. Hal ini dia ketahui setelah mendapat informasi dari keluarga yang berada di Toba.
"Nggak ada unsur sengaja. Ini ceritanya, yang pakai APD itu teriak-teriak minta air minum. Karena nantulang itu pingsan, karena gugup, cepat-cepat dilempar ke baju APD itu. Tapi nggak ketangkap sama dia, malah kena nantulang itu," jelasnya.
Sebagai informasi, Salamat Sianipar sebelumnya diviralkan dianiaya warga karena positif Corona. Namun hal itu kemudian dibantah oleh istrinya.
"Karena mencoba menularkan virus COVID-19 kepada keluarga dan warga, suamiku itu pun terpaksa diamankan," kata istri Salamat, Risma, Minggu (25/7).
Risma mengatakan suaminya saat itu sedang menjalani isolasi mandiri di lokasi yang disiapkan pemerintah desa. Namun suaminya itu berulang kali pulang ke rumah, dan terakhir hendak menularkan Corona sehingga muncul reaksi warga seperti yang terekam dalam video.
"Pada Kamis (22/7), sekira pukul 17.00 WIB, suamiku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar COVID-19," katanya
Karena hal itu, kata Risma, warga pun mencoba mengamankan suaminya. Untuk menjaga jarak, warga menggunakan kayu hingga bambu.
"Ternyata perbuatannya itu membuat warga desa marah sehingga dengan menggunakan kayu serta bambu mencoba mengamankannya karena takut tertular COVID-19. Namun aksi warga untuk mengamankan Salamat Sianipar gagal dan suamiku itu berhasil kabur ke hutan," ujar Risma.
Salamat yang positif Corona kemudian dibawa ke RSUP Adam Malik, Medan, dengan kondisi gejala berat. Dia kemudian meninggal dunia dan dikubur sesuai protokol kesehatan.
"Iya betul (meninggal), semalam jam 16.30 WIB," kata Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy, kepada wartawan, Senin (2/8).