Langkah-langkah Pencegahan Penularan Virus Marburg

 


Saat pandemi Covid-19 belum usai, Afrika Barat diserang virus Marburg. Virus ini terdeteksi di salah satu daratan Afrika Barat, tepatnya di Republik Guinea. Berikut langkah-langkah pencegahan penularan virus Marburg.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Marburg mirip dengan ebola, salah satu virus yang cukup mematikan dan telah menelan banyak korban.


Agar bisa lebih mengantisipasi dan melakukan pencegahan penularan virus Marburg, ada baiknya Anda mengenal bagaimana dan seperti apa virus ini menyebar.


Virus Marburg merupakan patogen yang sangat berbahaya dan bagian dari filovirus atau juga dikenal dengan ebola.


Pilihan Redaksi

Hore! Kemenkes Sudah Distribusikan 5,1 Juta Vaksin Moderna untuk Non-Nakes

Kasus Positif Corona di RI 12 Agustus Tambah 24.709, Kematian 1.466

Dianiaya Secara Sadis, Ini Kronologis Pembunuhan Terapis Bekam di Kolong Tol


Penularan virus Marburg antar manusia berbeda dengan virus Covid-19. Virus ini akan menular melalui cairan tubuh manusia atau darah.


Penularan juga bisa terjadi melalui benda-benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.


Butuh dua hingga 21 hari bagi virus ini untuk mulai menunjukkan gejala paparannya di tubuh manusia. Biasanya seseorang yang terpapar akan mengalami demam tinggi yang tiba-tiba, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah hingga diare.


Gejala ini sulit dibedakan antara virus marburg dengan penyakit lainnya seperti tipus atau malaria.


Hingga gejala selanjutnya, seseorang yang terkena marburg di hari ke lima atau ke tujuh akan mengalami pendarahan, dimulai dari muntah darah, kotoran berdarah, hidung berdarah, gusi berdarah bahkan vagina berdarah.


Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara delapan dan sembilan hari setelah gejala awal muncul.


Meski sangat berbahaya, hingga saat ini belum ada vaksin atau perawatan antivirus untuk penyakit ini.


Meski begitu, rehidrasi dengan teknik oral atau intravena bisa meningkatkan kelangsungan hidup pasien dan penggunaan eksperimental obat antibodi monoklonal juga disebut bisa membantu pasien menghadapi virus


Lalu bagaimana cara pencegahan penularan virus Marburg?


Menurut panduan WHO, cara pencegahan penularan virus Marburg yang utama yakni selama kegiatan kerja atau penelitian atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar buah, orang harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain yang sesuai (termasuk masker).


Sementara selama wabah, semua produk hewani (darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.


Selain itu, berikut beberapa langkah pencegahan penularan virus Marburg:


1. Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia di masyarakat yang timbul dari kontak langsung atau dekat dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka.


2. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus dipakai saat merawat pasien yang sakit di rumah.


3. Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit, serta setelah merawat pasien yang sakit di rumah.


4. Langkah-langkah penahanan wabah termasuk penguburan yang cepat, aman dan bermartabat.


5. Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Marburg dan memantau kesehatan mereka selama 21 hari


6. Memisahkan yang sehat dari yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan perawatan kepada pasiden yang dikonfirmasi dan menjaga kebersihan yang baik dan lingkungan yang bersih perlu diperhatikan.


Demikian sejumlah langkah pencegahan penularan virus Marburg, agar bisa lebih mengantisipasi, ada baiknya Anda mengenal bagaimana dan seperti apa virus ini menyebar

LihatTutupKomentar