Nggak Punya Akhlak, Kisah Narapidana Hamili 4 Sipir Wanita Selama di Penjara


Narapidana satu ini benar-benar nggak punya akhlak. Tak cuma karena kejahatan yang dilakukan sebagai ketua gangster, Tavon White juga menghamili empat sipir perempuan selama menjalani hukuman di penjara Baltimore, Amerika Serikat.


Dikutip dari Daily Mail, penjara di Baltimore dikenal sebagai penjara yang paling kacau dan korup. Penjara itu menjadi tempat pemimpin geng Black Guerilla Family (BGF), Tavon White menjalani hukuman.


BGF dikenal mafia narkoba yang berkomplot dengan para penjaga tahanan untuk menyelundupkan narkoba, ganja, hingga ponsel. White biasa dipanggil dengan nama Bulldog.


Bahkan Pemerintah Federal AS menyatakan White benar-benar mengendalikan penjara Baltimore sejak dia masuk. Dia dipenjara setelah pengadilan AS menghukumnya karena terbukti melakukan percobaan pembunuhan pada 2009.


Dia dihukum 12 tahun penjara dari hukuman maksimal 20 tahun atas percobaan pembunuhannya. Lima tahun mendekam di sana, White menjadi 'raja' dengan ketiadaan integritas para petugas sipir.


Dalam sebuah percakapan telepn yang berhasil disadap aparat penegak hukum, White bahkan menyatakan, "Ini penjaraku. Aku yang memutuskan apapun yang terjadi di penjara ini."


Dalam dokumen pengadilan, BGF pimpinan White begitu berkuasa hingga leluasa mengontrol perilaku seks antara para sipir perempuan dengan narapidana laki-laki. 


Seorang sipir biasa berjaga saat sipir lain sedang berhubungan badan dengan narapidana.


Dokumen tersebut juga terungkap fakta kalau White menghamili empat sipir perempuan. Seorang diantaranya bahkan rela dua kali hamil. Atas 'aksi' itu White kini menjadi bapak dari lima orang anak yang lahir dari rahim empat petugas sipir perempuan.


Semua aksi dan kekuasaan White di penjara itu terungkap saat dihadirkan di Pengadilan Baltimore atas tuduhan penyelundupan narkotika dan tuduhan tindak kriminal lainnya. 


Sejauh ini, 13 orang sipir perempuan, tujuh narapidana, dan lima orang lainnya sudah didakwa melakukan konspirasi, kepemilikan obat bius dan pencucian uang.


Terungkap bahwa setiap kali menjalani aksinya, White cs menawarkan para sipir perempuan dengan berbagai hadiah seperti mobil dan cincin berlian agar mau berhubungan badan.


White juga menawarkan bayaran sebesar US$16 ribu atau Rp194 juta dalam satu bulan kepada petugas sipir. Uang tersebut didapatnya dari hasil penyelundupan obat-obatan dan ponsel ke dalam penjara.


Kasus ini kembali menyedot perhatian publik usai diposting kembali akun 


@milenialfact di Instagram. Beberapa warganet menyatakan tidak heran White bisa berkuasa karena uang dan sipir penjara yang tak punya integritas.

"Uang bisa menyogok dimanapun," celetuk 

@alfritl."Ya. Bukan masalah si napinya doang. Penjaganya juga ga ada integritas, jangan salahkan napinya doang," tambah 

@_muya1.

"Duit oh duit," ujar @chococookie54. 

LihatTutupKomentar