Satu Keluarga Afghanistan Bersembunyi di Kamar Mandi Saat Taliban Sweeping


Ketika anggota Taliban mengetuk pintu apartemen warga Afghanistan di Kabul, satu keluarga beranggotakan 16 orang, memilih bersembunyi di kamar mandi, mematikan seluruh lampu rumah dan telepon genggam serta menutupi mulut anak-anak agar mereka tetap diam.


Mereka tidak tahu apa yang diharapkan oleh Taliban, tetapi mereka tidak mau mengambil risiko apa pun. 


Dua anggota keluarga mereka telah terbunuh dalam beberapa tahun terakhir dan mereka telah menyaksikan gelombang pembunuhan di seluruh Afghanistan selama 12 bulan terakhir, yang diduga kuat dilakukan oleh Taliban.


Berdasarkan catatan kedutaan AS, di Kabul telah terjadi pembunuhan kepada 152 orang yang terjadi antara Desember 2020 hingga Juli 2021. Taliban membantah terlibat dalam peristiwa pembunuhan itu, karena mengatakan saat itu sedang berperang melawan pemerintah Afghanistan.


"Keluarga saya ketakutan. Setiap detik mereka melihat sebuah mobil lewat di jalan, mereka lari ke kamar kecil," kata anggota keluarga itu, yang berusaha membawa kerabatnya ke luar negeri dan memohon kepada beberapa pemerintah untuk mendapatkan visa.


"Makanan terbatas dan harga naik," katanya. 


"Situasi untuk keluarga saya sangat buruk."


Informasi mengenai kondisi satu keluarga warga Afghanistan ini diceritakan oleh seorang kerabat yang tinggal di luar negeri, dan menolak menyebutkan namanya karena takut membahayakan kerabatnya di Afghanistan.


Aktivis, wanita, mantan pejabat, jurnalis, mantan tentara, dan anggota badan intelijen yang sekarang sudah tidak aktif percaya bahwa mereka memiliki alasan untuk mengkhawatirkan keselamatan mereka, meskipun Taliban menjamin bahwa mereka tidak akan membalas dendam dan akan memberikan hak-hak perempuan. 

LihatTutupKomentar