Serangan Brutal Terjadi di Tokyo, 10 Penumpang Kereta Terluka Ditusuk Sajam


Serangan brutal menggunakan senjata tajam terjadi di kereta komuter di Tokyo, Jepang. Pelaku adalah seorang pria berusia 20-an. 


Ia sempat kabur sebelum akhirnya menyerahkan diri. Dikutip dari AFP, serangan tersebut terjadi di sebuah kereta pada malam hari di Setagaya, dekat stasiun Seijogakuen. AFP menyebut korban luka akibat serangan ini adalah 9 prang.


Sementara berdasarkan keterangan sejumlah media lainnya seperti Reuters, CNN dan juga the japan times, setidaknya korban luka akibat penusukan ini berjumlah 10 orang.


Kejahatan dengan kekerasan sendiri jarang terjadi di Jepang. Serangan brutal itu datang saat ibu kota Jepang dalam kondisi siaga keamanan tinggi karena menjadi tuan rumah Olimpiade.


Berdasarkan keterangan media lokal, NHK, seorang wanita berusia 20-an menderita cedera punggung yang serius akibat serangan.


Ada pun pelaku tersebut menyerahkan diri saat berada di toko terdekat dari lokasi kejadian. Dia memberi tahu manajer toko bahwa ia adalah pelaku penusukan di dalam kereta.


"Saya tersangka kejahatan yang sedang tayang di berita sekarang. Saya lelah berlari," demikian pernyataan pelaku saat mengakui perbuatannya yang dibacakan oleh reporter NHK, Jumat (6/8). 


Polisi pun menangkap pria tersebut. 

Jepang dikenal memiliki undang-undang senjata yang ketat, tetapi terkadang ada kejahatan kekerasan yang melibatkan senjata. Namun kejahatan dengan sajam bukan tak pernah terjadi.


Pada 2019, seorang pria membunuh dua orang termasuk seorang siswi dan melukai lebih dari selusin orang saat mengamuk di halte bus.


Sementara, pada 2018, seorang pria ditangkap di Jepang tengah setelah menikam satu orang hingga tewas dan melukai dua lainnya di dalam kereta.

LihatTutupKomentar