Pemerintah Kabupaten Sumedang berencana akan menggelar vaksinasi massal dengan target sasaran 70% penduduk di kawasan pendidikan, Kecamatan Jatinangor dan Tanjungsari.
Hal itu seiring dengan rencana penerapan pembelajaran tatap muka bagi mahasiswa pada September 2021 mendatang.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengatakan vaksinasi massal dilakukan sebagai upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok di kawasan pendidikan.
Hal ini juga sebagai bentuk akselerasi Pemda dalam upaya mempercepat target herd immunity di Kabupaten Sumedang.
"Kenapa Jatinangor dan Tanjungsari kita prioritaskan herd immunity, itu karena supply vaksin terbatas tapi kecamatan lain juga kita perhatikan sebagaimana yang direncanakan, khusus Jatinangor dan Tanjungsari, karena disana kawasan pendidikan," ungkap Herman Rabu (4/8/2021).
Seperti diketahui, kedua wilayah Jatinangor dan Tanjungsari terdapat beberapa kampus ternama yang didatangi orang dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Universitas Padjadjaran, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Institut teknologi Bandung, Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) dan Universitas Winayamukti.
Herman mengatakan, rencana pelaksanaan vaksinasi massal ini telah dibahas bersama pemerintah provinsi, para rektor beserta lintas kementerian kaitannya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka sistem luring pada september mendatang.
"Tentunya kita harus mempersiapkan (sistem pembelajaran luring), jangan sampai para mahasiswa jadi korban atau sebaliknya masyarakat yang jadi korban, maka salah satu ikhtiarnya adalah dengan kita mendorong Jatinangor dan Tanjungsari ini herd imunity dengan upaya 70 persen masyarakatnya sudah tervaksin," terangnya.
Dia menyebutkan, pelaksanaan vaksin sendiri akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2021 ini dengan target selesai maksimal pada pertengahan September 2021. Adapun target vaksinasinya sendiri berjumlah 100 ribu untuk vaksin dosis pertama.
"Untuk vaksin dari Provinsi sudah konvirmasi akan menyalurkan 30 ribu vaksin, ITB kisaran 20 ribu vaksin dan sisanya dari sejumlah kementerian," terangnya.
Jika vaksin yang terkumpul melebihi target, lanjut Herman, Pemerintah Sumedang akan menyalurkan kembali ke daerah lain di Sumedang.
"Kalau jumlah vaksin yang terkumpul melampaui maka akan kami salurkan, seperti ke Cimangung, Pamulihan, Sukasari, dan kawaan pusat kota di Sumedang," ujarnya.
Dalam teknisnya nanti, kata Herman, bagi mahasiswa yang tidak menetap di kedua wilayah tersebut maka pada saat pembelajaran tatap muka nanti, mereka harus sudah mendapatkan vaksin terlebih dulu di daerahnya masing-masing sebelum tiba di Jatinangor.
"Kalau mahasiswa yang menetap tidak pulang nanti akan ikut di vaksin bersama warga," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi massal ini akan digelar di beberapa lokasi, seperti di IKOPIN, IPDN dan poli klinik kampus serta empat puskesmas yang ada di kedua wilayah tersebut.
Kabupaten Sumedang saat ini baru mencapai 15 persen dari target 935 ribu vaksinasi dosis pertama. Akselerasi dengan vaksinasi massal ini diharapkan bisa mempercepat target pencapaian herd immunity di seluruh Sumedang.
"diharapkan konsep akselerasi vaksin ini juga bisa menginspirasi daerah lain agar herd immunity bisa cepat tercapai," pungkasnya.