Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedikitnya empat orang melakukan kontak dengan seorang laki-laki yang meninggal karena virus Marburg, suatu virus yang mirip Ebola di Guinea, Afrika Barat.
Sejumlah staf WHO dikirim ke negara di Afrika Barat itu untuk membantu pihak berwenang melacak dan menghentikan wabah itu.
Juru bicara WHO Fadela Chaib mengatakan kasus yang dilaporkan hari Senin itu (9/8) merupakan yang pertama terjadi di Afrika Barat, kawasan yang pernah diselimuti wabah Ebola yang mengerikan pada tahun 2014-2016 dan menewaskan sedikitnya 11.325 orang.
Chaib mengatakan pihak berwenang sedang berupaya melacak kontak keempat yang sebelumnya mengunjungi fasilitas kesehatan sebelum laki-laki tersebut meninggal dunia.
“Sedikitnya empat orang yang telah melakukan kontak belum memiliki gejala apapun." ujarnya.
Chaib mengatakan 10 staff WHO sedang melakukan pelacakan kontak di Guinea.
Virus Marburg berasal dari kelompok virus yang sama dengan Ebola, yang sebelumnya telah melanda sebagian Afrika, antara lain Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda.
Gejala terpapar virus Marburg adalah demam tinggi dan nyeri otot, dan sebagian pasien kemudian mengalami pendarahan lewat bagian-bagian tubuh yang terbuka, seperti mata dan telinga.
Belum ada obat-obatan atau vaksin yang disetujui untuk virus Marburg, tetapi rehidrasi dan layanan pendukung lain dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.
Dari wabah sebelumnya diketahui tingkat kematian akibat Marburg mencapai 88%, tetapi WHO mengatakan angka itu bervariasi, tergantung varian dan bagaimana mengatasi kasus itu.