Meoctupdate - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan mutasi virus baru Corona varian Delta 4 kali lebih menular. Dinkes DKI meminta warga tetap menaati protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.
"Dari hasil studi, varian Delta terbukti 4x lebih menular dan meningkatkan angka perawatan rumah sakit," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan pers tertulis di website ppid.jakarta.go.id, Kamis (24/6).
Meski begitu, Dwi menerangkan penularan varian Delta tersebut dapat diminimalisir dengan vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat. Dwi meminta masyarakat percaya pada segala jenis vaksin COVID-19 yang diberikan oleh pemerintah.
"Namun dengan vaksinasi dan taat protokol kesehatan secara ketat, dapat meminimalisir potensi tertular virus ini. Perlu diketahui juga, semua merek vaksin saat ini ampuh untuk mencegah varian mutasi virus baru. Semua merek vaksin aman, bermanfaat, dan berkualitas. Vaksinasi terbukti tidak hanya mencegah sakit, tapi juga mencegah kematian. Jadi, ayo kita divaksin dan jangan lewatkan kesempatan vaksinasi ini," ungkap Dwi.
Diketahui, Dinkes DKI Jakarta mendeteksi tambahan pasien Corona terkena virus varian baru. Saat ini ada 70 kasus COVID yang terdeteksi dari varian baru.
Dwi Oktavia memaparkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) ke 987 sampel yang diduga mutasi virus. Hasilnya, 70 sampel terkonfirmasi varian baru Corona.
"Dari 70 VoC tersebut, telah diidentifikasi bahwa 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor), 19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 8 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal," ujar Dwi.
Dwi juga memaparkan, dari 70 kasus varian baru Corona ini, didominasi varian Delta, yakni sebanyak 55 kasus, kemudian varian Alpha 12 kasus, dan 3 kasus varian Beta.