Meoctupdate - Jenazah nyata-nyata terpapar COVID-19 direbut paksa warga dan keluarganya di Bondowoso. Rupanya, perebutan paksa itu karena beredar isu salah satu bagian tubuh jenazah ada yang diambil.
Selain itu, pihak keluarga dan warga desa menganggap penanganan jenazah terlalu bertele-tele. Karena disebut-sebut warga sudah meninggal pada pagi hari, tapi baru dikirim ke keluarga malam harinya.
"Warga mempertanyakan, wong orangnya sudah meninggal pagi kok baru dikirimkan malam. Ada apa gerangan ?" ungkap Faisol, salah seorang warga setempat, kepada detikcom, Sabtu (17/7/2021).
Dia menambahkan selain itu beredar isu bahwa bagian tubuh jenazah telah diambil untuk keperluan medis. Sehingga, alasan itulah yang membuat warga berkeinginan membuktikan kebenaran itu. Dengan cara membuka peti jenazah dan membuka kain kafan.
Baca juga:
Tak Daftar Ulang Selama 2 Semester, 167 Mahasiswa Unand Dikeluarkan Serentak dari Kampus
"Ternyata setelah dibuka, tidak benar isu itu. Selain itu, jenazah sudah dipulasara sesuai syariah agama. Hanya bedanya, dimasukkan dalam peti," tutur Faisol, yang mengaku menyaksikan langsung kejadian itu.
Sebelumnya, puluhan warga di Bondowoso melakukan aksi perebutan paksa dari jenazah COVID-19. Mereka kemudian membuka peti, memandikan, mensalatkan, lalu memakamkan dengan cara normal. Padahal, jenazah memang pasien COVID-19.
Tak cuma itu. Warga kemudian mengeluarkan jenazah yang memang terbukti positif COVID-19 tersebut. Lalu memandikan, menyalatkan, dan mengebumikan sendiri, tanpa prokes. Bahkan, mereka juga langsung membakar peti jenazahnya.
Kejadian perebutan paksa tersebut terjadi di Desa Kemirian, Tamanan, Bondowoso, Jumat (16/7/2021) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Pasien meninggal yakni P. Anis (45), warga desa setempat
Baca Juga : Peneliti Identifikasi 200 Gejala Long Covid, Salah Satunya Penurunan Ukuran Penis