Chef Dilarang Rebus Lobster Hidup Karena Langgar Kesejahteraan Hewan


Banyak chef yang memilih merebus lobster hidup dengan tujuan menjamin kesegaran makanan. Padahal aksi ini sama saja melanggar kesejahteraan hewan dan berpotensi melanggar hukum.
Sudah lama teknik memasak lobster menjadi kontroversi di kalangan praktisi kuliner. 

Banyak yang menganggap merebus lobster hidup sama saja seperti menyiksa hewan. Namun di sisi lain, lobster yang diolah sejak masih hidup akan menghasilkan makanan yang segar dan lebih enak.

Dilansir dari Metro (9/7) di masa depan, merebus lobster saat masih hidup dapat dianggap ilegal karena termasuk hal yang melanggar undang-undang kesejahteraan hewan. Undang-undang yang mengatur hal ini sedang dirancang dan kabarnya akan segera disahkan.

Saat ini, RUU Kesejahteraan Hewan (Sentence) hanya berisi undang-undang yang berkaitan dengan hewan bertulang belakang, tetapi ini sedang ditinjau ulang oleh pihak berwenang. Kedepannya, akan lebih banyak jenis hewan yang dilarang dibunuh dengan cara memasaknya langsung. Termasuk untuk jenis hewan molusca dan krustacea, seperti lobster.

Sebelumnya, metode memasak yang kejam sudah menjadi kegiatan ilegal di Swiss, Norwegia, dan Selandia Baru. Namun di beberapa negara lain, hal ini masih belum diterapkan.

Sebenarnya, apakah merebus lobster saat masih hidup mempengaruhi kualitas rasanya?

Para chef menyebut, teknik merebus lobster hidup-hidup sebenarnya berkaitan dengan kesegaran, bukan rasa. Menurut Science Focus, lobster dan kerang memiliki bakteri berbahaya yang secara alami ada dalam dagingnya. Begitu mereka mati, bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat dan melepaskan racun.

Jadi merebus lobster saat masih dalam keadaan hidup, secara tidak langsung demi menjaga kesegaran seafood ini. Pada prakteknya, tidak semua chef merebus lobster hidup-hidup, ada yang memilih menyimpan dalam freezer sebelum memasaknya. Cara ini dianggap sama-sama bisa membunuh bakteri dalam lobster dan kerang

Timothy Tolley, executive chef di 100 Wardour St Restaurant, mengatakan kepada Metro, "Saya yakin ini sudah waktunya. Kami selalu membunuh lobster kami dengan cara yang paling manusiawi sebelum dimasak. Kami percaya pada karma."

Demikian pula Rudi Warner, head chef di Avenue Restaurant di St James, "saya setuju dengan hukum yang diterapkan. Saya harus mengatakan bahwa saya sangat mendukung pelarangan merebus lobster hidup. Itu adalah sesuatu yang telah saya saksikan beberapa kali di awal karir saya dan saya berpikir tampaknya tidak perlu kejam."

Rudi juga menambahkan, ia tidak pernah membuhuh lobster dengan cara merebusnya. Ia berharap, nantinya semua restoran akan menerapkan hal yang sama. "Saat ini kami membunuh lobster dengan cara membekukan mereka. Ini membuat mereka tidak merasakan sakit sebelum akhirnya mati setelah dibekukan."

Di lain sisi, John Barber, head chef di 14 Hills mengatakan "Lobster hidup memang sangat penting namun kamu perlu memasukkan lobster ini dalam freezer, lobster beku sama sekali tidak mengalami perubahan rasa," ujar John.

Dari banyaknya chef yang setuju dengan rancangan undang-undang ini, tampaknya peraturan soal memasak lobster akan segera dikaji ulang. Apalagi sudah terbukti kalau rasa dan kualitas lobster tidak terpengaruh pada cara perebusan dalam keadaan hidup.

LihatTutupKomentar