Antibodi dalam tubuh yang dihasilkan dari vaksin Sinovac ditemukan menurun setelah 6 bulan menerima vaksin.
Penurunan tersebut dilaporkan terjadi walau telah mendapatkan dua dosis secara lengkap. Laporan ini dirilis berdasarkan hasil penelitian terbaru di China, Minggu (25/7).
Hasil penelitian ini didapatkan dari pengecekan sampel darah orang dewasa sehat berusia 18-59 yang dibagi menjadi dua kelompok dengan peserta masing-masing lebih dari 50 orang. Hasilnya, tak sampai dari separuh peserta memiliki antibodi di atas ambang batas.
"Untuk peserta yang menerima dua dosis, dua atau empat minggu terpisah, hanya 16,9% dan 35,2% masing-masing masih memiliki tingkat antibodi penetralisir di atas ambang batas enam bulan setelah dosis kedua," tertulis dalam hasil penelitian tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (27/7).
Walaupun ditemukan adanya penurunan antibodi, penelitian ini juga menemukan peningkatan antibodi pada peserta hingga 3 sampai 5 kali lipat setelah 4 minggu diberikan suntikan dosis ketiga.
Penelitian gabungan Sinovac dan institusi China lainnya ini memang terbilang baru dan belum mendapatkan tinjauan.
Namun, para peneliti mengingatkan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat berapa lama antibodi usai suntikan dosis ketiga bisa bertahan dalam tubuh.