Meoctupdate - Presiden Israel, Isaac Herzog, mengucapkan selamat Idul Adha kepada Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, via telepon. Studi terbaru memperkirakan angka kematian akibat virus Corona (COVID-19) di India mencapai 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan data resmi yang kini nyaris mencapai 415.000 kematian.
Kantor kepresidenan Israel menyebut bahwa Herzog berbicara dengan Abbas via telepon pada Senin (19/7) malam waktu setempat untuk menyelamatinya atas perayaan Idul Adha yang jatuh pada Selasa (20/7) waktu setempat.
Hasil studi yang memperkirakan angka kematian Corona jauh lebih tinggi dari data resmi disebut mengindikasikan pandemi sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di India.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca meoctupdate, hari ini, Selasa (20/7/2021):
- Dituduh AS dan Sekutunya Dalangi Peretasan Global, China Murka
Otoritas China memberikan reaksi keras terhadap tuduhan Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya soal negara itu mendalangi aktivitas peretasan global.
Seperti dilansir AFP, Selasa (20/7/2021), otoritas China membantah telah melakukan peretasan besar-besaran terhadap server penting Microsoft dan menyebut tuduhan AS serta sekutunya itu 'tidak berdasar' dan 'tidak bertanggung jawab'.
AS dan sekutu-sekutunya secara terbuka menuduh China telah meretas Microsoft Exchange -- sebuah platform email yang digunakan korporasi-korporasi seluruh dunia. China juga dituduh melakukan kampanye spionase siber secara global.
Baca juga: SAR Temukan Lagi 6 ABK Kapal Tenggelam di Kalbar, 34 Orang Masih Hilang
- Presiden Israel Ucapkan Selamat Idul Adha ke Presiden Palestina
Presiden Israel, Isaac Herzog, menghubungi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk menyampaikan ucapan selamat atas perayaan Idul Adha yang jatuh pada Selasa (20/7) waktu setempat.
Seperti dilansir media lokal Israel, The Times of Israel, Selasa (20/7/2021), kantor kepresidenan Israel menyebut bahwa Herzog berbicara dengan Abbas via telepon pada Senin (19/7) malam waktu setempat untuk menyelamatinya atas perayaan Idul Adha.
Kantor berita Palestina, WAFA, secara terpisah juga melaporkan soal ucapan selamat Idul Adha dari Herzog untuk Abbas tersebut. Selain Herzog, Abbas juga disebut menerima ucapan selamat Idul Adha dari Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz
- Serangan Roket Hantam Luar Istana Saat Presiden Afghanistan Salat Idul Adha
Rentetan serangan roket melanda ibu kota Kabul di Afghanistan saat salat Idul Adha sedang berlangsung, termasuk diikuti oleh Presiden Ashraf Ghani. Sejumlah roket dilaporkan jatuh di dekat Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (20/7/2021), Kementerian Dalam Negeri Afghanistan melaporkan bahwa sejumlah roket yang ditembakkan sekitar pukul 08.00 waktu setempat, terdengar di Zona Hijau yang memiliki pengamanan ketat karena menjadi lokasi Istana Kepresidenan dan misi diplomatik asing.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya tiga roket mendarat di wilayah Kabul. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Mirwais Stanikzai, memastikan roket-roket itu jatuh di luar Istana Kepresidenan Afghanistan yang dijaga ketat.
Baca juga: Bandara Halim Kirimi Kemenhub Bukti Pria Terbang Pakai PCR Istri, Apa Saja?
- Presiden Palestina-Menhan Israel Juga Bicara via Telepon, Bahas Apa?
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, berbicara via telepon pada awal pekan ini. Apa yang dibahas keduanya?
Seperti dilansir Reuters, Selasa (20/7/2021), percakapan telepon pada Senin (19/7) waktu setempat itu menjadi kontak level tinggi pertama yang diungkap ke publik oleh pemerintahan baru Israel, yang dilantik bulan lalu dan melengserkan pemimpin terlama Israel, Benjamin Netanyahu.
Dalam pernyataannya, kantor Menhan Israel menuturkan Gantz dan Abbas menyepakati adanya kebutuhan untuk melakukan langkah-langkah membangun kepercayaan antara Israel dan Palestina.
Baca juga:
Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah, Niat, dan Bacaannya
- Kematian Corona di India Diperkirakan 10 Kali Lipat Lebih Tinggi
Otoritas India saat ini melaporkan nyaris 415.000 kematian akibat virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Namun hasil studi terbaru memperkirakan angka kematian Corona di India sebenarnya mencapai 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan data resmi.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Selasa (20/7/2021), hasil studi terbaru itu dipublikasikan oleh mantan kepala penasihat ekonomi pemerintah India, Arvind Subramanian, bersama dengan dua peneliti pada Pusat Pengembangan Global yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan Universitas Harvard.
Studi yang menganalisis data dari awal pandemi hingga Juni tahun ini, memperkirakan kelebihan kematian -- selisih antara angka kematian yang tercatat dengan angka kematian yang diperkirakan -- mencapai sekitar 3,4 juta orang hingga 4,7 juta orang antara Januari 2020 hingga Juni 2021