Tidak selamanya kita bisa menemukan pasangan yang benar-benar baik dan cocok.
Terkadang, perilaku baik yang dilakukan pasangan hanyalah topeng untuk menutupi sifat asli yang manipulatif.
Sifat manipulatif semacam ini bisa dideteksi dengan beberapa cara, seperti mulai membatasi pilihan hidup atau membuat kita merasa bersalah.
Hubungan manipulatif seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan. Sebab, lama kelamaan akan menghancurkan kondisi mental.
Untuk itu, kita perlu mengenali ciri pasangan manipulatif, dan bagaimana menanganinya.
Ada beberapa cara untuk mengenali ciri pasangan manipulatif dan menanganinya:
1. Percaya suara hati
Jika kita mulai mempertanyakan perilaku dan maksud pasangan yang dicurigai manipulatif, percayalah pada pikiran kita. Jangan pernah abaikan suara hati.
Hati akan menyuruh kita untuk menjauh, memerhatikan, dan waspada jika ada bahaya.
Sayangnya, tak jarang kita mengabaikan suara hati semacam itu, dan lantas berujung pada terjadinya hal-hal yang merugikan diri sendiri.
2. Mulai mendominasi
Jika kita merasa pasangan mencoba untuk mendominasi dan mengendalikan, maka sudah waktunya untuk memerhatikanya lebih dalam.
Misalnya, ketika dia menjauhkan diri kita dari keluarga, atau membuat keputusan sepihak untuk kita, hal-hal ini perlu dicermati.Kita harus menyelidiki lebih dalam terntang motif dan tujuannya.
3. Mengambil hak pilih
Jika kita melihat pasangan mencoba mengambil alih hak pilih, lekaslah siaga.
Pasangan bisa mulai membuat semua keputusan seperti ke mana dan dengan siapa kita akan pergi, dan membatasi koneksi-, maka waktunya merebut kembali kuasa.
Jika kita membiarkan seseorang mengambil kuasa dan hak pilih kita, penting untuk mengambilnya kembali.
Kita tidak boleh merasa harus selalu meminta izin pada dia.
4. Manipulasi emosional
Tanda darurat lainnya adalah saat pasangan mulai mencoba memanipulasi kita secara emosi.
Misalnya, jika pasangan mencoba merayu melakukan sesuatu yang tidak selaras dengan pendirian kita, atau membuat kita merasa bersalah.
Pikirkan kembali harga diri kita dan putuskan apakah hubungan seperti itu sejalan atau tidak dengan prinsip kita.
Jika tidak, tinggalkan.Bagaimana menanganinya?
Jika pasangan menunjukkan tanda-tanda manipulatif, jangan khawatir. Lima cara berikut akan membantu:
1. Dengarkan suara hati
Mendengarkan suara hati itu sangat penting, Jika kita merasa tidak nyaman terhadap perilaku pasangan, saatnya tentukan apakah hubungan itu masih cocok atau tidak.
2. Vokal tentang pilihan
Saat kita menyadari pasangan mencoba untuk mengambil hak pilih kita, jangan mundur.
Lebih baik, kita mulai memperjelas apa pilihan dan keinginan kita. Tetapkan batasan yang jelas terkait pilihan dan pengambilan keputusan dalam hubungan.
3. Manipulasi emosional? Lawan!
Saat kita menyadari kalau pasangan mencoba untuk memanipulasi kita secara emosional, ini adalah kesempatan kita untuk melawan.
Kita tidak perlu “membeli” apa yang “dijual” pasangan. Artinya, jangan terlalu tenggelam dalam emosi.
Dengan melontarkan tanggapan kita dengan jelas, kita tidak akan terjebak dalam usaha pasangan untuk memanipulasi.
4. Komunikasi
Jika pasangan mulai memaksakan nilai dan keyakinan mereka padamu, waktunya berkomunikasi dan mengatakan kalau kita tidak nyaman.
Jika kita mulai mempertanyakan nilai dan keyakinan kita sendiri, akan berdampak pada pada kesehatan emosional pribadi dan hubungan.
5. Cari bantuan
Jika kita masih mempertahankan hubungan dan manipulasi terus berlanjut meski kita sudah mencoba berdiskusi untuk semua masalah di atas, mungkin saatnya kita mencari dukungan dari ahli, seperti psikolog.
Ingat, tidak baik untuk bertahan dalam sebuah hubungan yang manipulatif dan menyiksa kesehatan mental.
Mencari bantuan adalah hal terbaik.Kita layak diperlakukan dengan hormat dan baik. Kita juga memiliki hak untuk menggambarkan perasaan dan emosi kita.
Karena itu, tidak apa mengatakan “tidak” pada pasangan. Kita juga tidak perlu merasa bersalah karena melakukannya.
Kesahatan mental dan hidup kita jauh lebih penting, kan?