Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah—Yogyakarta kembali erupsi dan meluncurkan awan panas pada 17 Agustus pagi satu kali menjelang pukul 10.00 WIB.
“Awanpanas guguran #Merapi tanggal 17 Agustus 2021 pukul 9.39 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 17 mm dan durasi 62 detik. Jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya (Kali Bebeng),” cuit akun Twitter @BPPTKG.
Sebelumnya awan panas Merapi juga meluncur sejauh dua kilometer ke arah Kali Bebeng sebanyak dua kali sekitar pukul 07.00 WIB.
“Awanpanas guguran #Merapi tanggal 17 Agustus 2021 pukul 7.01 dan 7.43 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 dan 52 detik, durasi 127 dan 124 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah Kali Bebeng,” tulis akun yang dikelola petugas Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi itu.
Dari periode pengamatan Selasa (17/8) sejak pukul 00.00 – 06.00 WIB, teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1,3 kilometer ke arah barat daya. Gunung Merapi juga meluncurkan lima kali guguran lava pijar sejauh satu kilometer ke arah yang sama.
Dari data kegempaan tercatat, Merapi mengalami kegempaan berupa guguran 84 kali, embusan tiga kali, dan gempa fase banyak atau hybrid satu kali.
BPPTKG Yogyakarta menetapkan status siaga atau level tiga untuk Gunung Merapi sejak 5 November 2020 sampai sekarang.
Menurut BPPTKG, potensi bahaya erupsi Gunung #Merapi per 25 Juni 2021 adalah guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Sungai Kuning, Sungai Boyong, Sungai Bedog, Sungai Krasak, Sungai Bebeng, dan Sungai Putih.
Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif Merapi dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.