Jokowi: Kasus Corona Memang Turun, Waspada Tahu-tahu Meledak Akibat Varian Baru


Presiden Jokowi menyebut penyebaran virus corona hingga saat ini tidak dapat ditebak dengan kalkulasi apa pun. Karena itu, Jokowi menilai sampai kapan penyebaran COVID-19 berlangsung masih sulit diprediksi, sehingga masyarakat diminta tetap waspada.


"Saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa yang namanya COVID yang namanya virus corona ini, betul betul sangat sulit diduga dengan kalkulasi kalkulasi apa pun," kata Jokowi dalam pengarahannya kepada Forkopimda se-Jawa Timur, yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8).


Jokowi terus mengingatkan agar daerah-daerah tetap waspada terhadap potensi ledakan kasus COVID-19 karena mutasi varian baru. 

Ia juga meminta semua wilayah berhati-hati, meskipun dalam beberapa hari terakhir kasus corona dan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) mengalami penurunan. Penurunan ini juga terjadi di wilayah Jawa Timur.


"Tadi iya, oke yang disampaikan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) tadi sudah turun. Turun BOR-nya turun, kasus aktif turun, tapi saya minta tetap minta semuanya hati-hati, waspada mengenai yang namanya COVID ini," jelas Jokowi. 


"Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi, dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," lanjut dia.


Jokowi juga meminta seluruh pemerintah daerah tak boleh lengah dan terus mewaspadai potensi mutasi virus corona. Dia mengatakan, jika kasus corona dapat ditekan dengan baik, maka akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.


"Saya harapkan terutama yang di jajaran kabupaten/kota, bupati dan wali kota betul-betul semuanya mewaspadai ini. Coba kita lihat perkembangan kasus harian di negara kita. Kita pernah mencapai tinggi itu di Februari awal, kemudian menuju ke Mei itu turun, turun, turun, turun, turun. Dan itu kalau turun itu pasti diikuti oleh perbaikan ekonomi," ujar Jokowi.


"Ekonomi naik, naik, naik, naik, naik di kuartal kedua. Sampai Gubernur Jawa Timur 7,05 [persen], nasional 7,07 [persen], karena apa? Kasusnya turun. Kunci pertumbuhan ekonomi sekarang ini adalah menurunkan kasus COVID," tutupnya. 

LihatTutupKomentar