Saat hendak mempersiapkan pernikahan, kebanyakan dari kalian pasti memfokuskan diri pada gaun, dekorasi, undangan, katering, dan lainnya.
Namun, apakah kamu juga sudah mempersiapkan diri untuk bisa hidup bersama pasangan kelak?
Ya, sebelum menikah, seseorang sebaiknya turut mempersiapkan diri agar bisa menjalin kerja sama yang baik dengan pasangan dalam kehidupan berumah tangga.
Jika tidak, pasangan berisiko mengalami pertengkaran hebat dan memiliki kehidupan pernikahan yang lemah sejak awal.
Sebaliknya, pasangan yang telah mempersiapkan diri secara emosional memiliki peluang tinggi untuk menikmati hubungan yang langgeng.
Jadi jangan hanya fokus pada hal-hal yang bersifat materi saat hendak mempersiapkan pernikahan.
Mengutip YourTango, berikut ini beberapa keterampilan yang juga perlu kamu asah sebelum menikah. Sebelum matang dalam hal ini, kamu sebaiknya memikirkan ulang rencana untuk menikah.
1. Mengendalikan emosi
Apakah saat menghadapi masalah, kamu kerap emosional, atau bahkan marah? Jika ya, kamu sebenarnya bisa belajar mengatasi kecenderungan perilaku agresif tersebut.
Bila kamu mendapati diri sendiri meninggikan suara dan marah lebih dari sekali setiap beberapa bulan, atau bahkan mengatakan dan melakukan hal menyakitkan, kamu perlu belajar untuk mengendalikan emosi.
KomunikasiBerbicara dan menjadi pendengar yang baik-baik, terutama ketika ada masalah yang membuat kamu tertekan, sangat penting untuk pernikahan.
Sebaliknya, berbicara dengan cara mengeluh, mengkritik, atau ungkapan lain yang menyakitkan akan membuat kamu berada dalam masalah serius.
Bahkan ketika kamu mengabaikan ucapan pasangan, alih-alih mendengarkan dengan saksama, ini akan menciptakan kehidupan perkawinan yang menyengsarakan.
2. Menyelaraskan perbedaan
Sama seperti pasangan-pasangan lain, kamu dan si dia pasti memiliki perbedaan. Masalah pasti kerap muncul akibat perbedaan yang ada, entah perbedaan soal selera makanan, genre film favorit, atau apa pun.
Nah, pasangan yang sukses adalah yang mampu mencari solusi atau menyelaraskan perbedaan tersebut.
Kalau sudah bisa berkompromi dengan perbedaan pada pasangan, itu tandanya kamu sudah siap menikah.
3. Hidup positif
Setiap kali kamu berbagi senyum dengan pasangan, menertawakan leluconnya, setuju dengan komentarnya, mengungkapkan apresiasi, berterima kasih kepadanya, atau mengungkapkan kasih sayang, itu berarti kamu sudah mampu memberikan hal positif.
Semakin banyak kehidupan positif yang kamu ciptakan, maka semakin bahagia kamu dengan pasangan.
Ingat, pernikahan bukan hanya untuk satu hari saat pesta, melainkan untuk selamanya. Karena itu, penting untuk mematangkan diri dalam beberapa aspek di atas sebelum menikah.