Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah dilaporkan dua kali mengeluarkan awan panas sejak Selasa (10/8) pagi.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran awan panas terpantau pada 05.58 WIB dan 06.43 WIB.
Lihat Juga :
Tak Miliki Surat Vaksin, Dilarang Masuk Tempat Publik
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran pertama hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 214 detik.
"Jarak luncur 3.000 meter ke arah barat daya," kata Hanik dalam keterangannya, Selasa (10/8).
Sementara itu awan panas guguran kedua termonitor lewat seismogram dengan amplitudo 36 mm dan durasi 161 detik. Jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya.
Sementara pada periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB hari ini juga terpantau beberapa kali kejadian guguran lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
Sebaran abu diketahui mendampak sejumlah kecamatan di Magelang. BPBD setempat mencatat guyuran abu menyentuh permukiman di Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, hingga Pakis.
Selain itu, lanjut Hanik, teramati pula fenomena asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG mencatat jumlah kegempaan selama 6 jam. Antara lain, gempa guguran 76 kali; hembusan 7 kali; gempa fase banyak 35 kali; dan vulkanik dangkal 9 kali.
Dengan kejadian ini, BPPTKG masih tetap mempertahankan status Gunung Merapi. "Tingkat aktivitas Merapi masih di tingkat Siaga (Level III)," sambung Hanik.
Jangan Baper Pas FWB-an, Bisa Kacau
Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap berbagai potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.