Waspada! Hal-hal Ini Bisa Menyebabkan Mr P Patah

 


Kasus penis patah biasanya terjadi akibat adanya trauma pada penis yang ereksi. Penis patah atau fraktur penis jarang terjadi, namun bisa menyakitkan.

Kondisi ini berbeda dari patah tulang atau bentuk keretakan lainnya di tubuh karena penis tidak memiliki tulang.

Dikutip dari Mayoclinic, Senin (16/08/2021), saat mengalami ereksi, penis akan membesar dengan aliran darah yang mengisi dua silinder (corpora cavernosa).

Jika penis yang membesar dibengkokkan secara tiba-tiba atau dengan paksa, maka bisa menyebabkan trauma yang merusak lapisan luar salah satu dari dua silinder (tunica albuginea) pada penis. Kondisi ini yang disebut penis patah.

Penyebab penis patah
Penyebab penis patah biasanya karena hubungan seksual, seperti ketika penis keluar dari vagina dan secara tidak sengaja terdorong ke panggul. Penis patah juga bisa terjadi karena masturbasi yang agresif atau taqaandan.

Taqaandaan adalah praktik budaya untuk mengendurkan ereksi dengan cara memegang batang penis yang ereksi lalu menekuk bagian atas sampai terdengar suara gemertak atau bunyi "klik".

Dikutip dari Healthline, Senin (16/08/2021), penyebab lain penis patah meliputi:
1. Pembengkokan penis yang kuat selama hubungan seksual
2. Penis yang ereksi mengalami pukulan yang kuat akibat terjatuh, kecelakaan mobil, atau kecelakaan lainnya
3. Masturbasi traumatis

Gejala penis patah

Penis patah mengakibatkan penis menonjol dan berubah warna menjadi keunguan, seperti terong.

Penis patah ditandai dengan gejala:

1. Merasakan nyeri pada penis
2. Terdengar suara retakan
3. Ereksi yang mengendur secara cepat
4. Batang penis yang membengkak
5. Perubahan warna batang penis karena pendarahan di bawah kulit
6. Terkadang uretra (saluran yang mengalirkan air seni dari tubuh) juga rusak dan keluar darah dari lubang saluran kencing.

Cara mengobati penis patah

Jika mengalami penis patah harus segera memeriksakan diri ke dokter karena penyebabnya perlu didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan seperti USG untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut dengan pembedahan.

Apabila tidak diobati, penis patah dapat menyebabkan penis melengkung atau disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan penis untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat saat berhubungan seks.


LihatTutupKomentar