Teror ular king kobra masih menghantui warga Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al A'la, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.
Pasalnya, ular yang bersarang di sekitar lingkungan sekolah tersebut belum tertangkap.
Pihak sekolah meminta siswa tidak bermain di belakang sekolah, di tempat atau lokasi penemuan sarang ular king kobra.
Marhaban, salah satu guru MI Al A'la, di Desa Benculuk mengatakan pihaknya melarang murid-murid sekolah itu bermain di sekitar lokasi sarang ular tersebut. Ini dikhawatirkan king kobra itu kembali ke tempat bersarangnya tersebut.
"Kami mengimbau ke siswa agar tidak ada yang bermain disekitar lokasi temuan sarang," ujar Marhaban, Kamis (16/9/2021).
"Karena kaburnya king kobra itu ke sawah dan kebun warga. Di sana juga agak jauh juga ada perkampungan. Kami larang untuk bermain di belakang sekolah," tambahnya.
Untuk saat ini, siswa yang masuk ke sekolah hanya separuh dari siswa yang ada. Sehingga, pihak sekolah lebih mudah melakukan pengawasan bagi siswa saat bermain.
"Karena masih PPKM ya ada pembatasan. Hanya separuh yang masuk. Sisanya daring," pungkas Marhaban.
"Jadi ada tukang kebun bersama empat orang temannya hendak memindah genteng, tiba-tiba mereka disambut oleh seekor ular yang berdiri kurang lebih tingginya satu meter," kata Marhaban.
Menurut Marhaban, hewan jenis reptil mematikan tersebut ukuran tubuhnya sebesar lengan tangan orang dewasa. Ular tersebut memang tidak ditemukan, tetapi ada 20 telur king kobra siap menetas ditemukan di sarangnya.
"Ular yang kemarin ditemukan itu panjangnya kira-kira 2 meter, kalau lingkar badan sebesar lengan tangan saya," ujar Marhaban.