7 Panduan Pemenuhan Gizi untuk Pasien Covid-19 Isoman

 


Meoctupdate - Tingginya angka keterisian rumah sakit membuat banyak pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Selama isoman, pasien dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari. Sayang, sering kali dalam kondisi isoman, asupan gizi pasien tak terpantau.


Minimnya akses konsultasi gizi dan pengobatan dapat memperberat kondisi pasien, khususnya bagi pasien dengan komorbid tertentu.



Berikut panduan memenuhi gizi untuk pasien Covid-19 yang menjalani isoman dari catatan ahli gizi Universitas Esa Unggul, Jakarta, Nadiyah.


1. Buat rencana makanan

Pasien disarankan untuk membuat perencanaan makanan sehat selama 14 hari. Rencanakan makanan yang mendukung sistem imun, bersifat anti-inflamasi, antioksidan, dan probiotik.


Perencanaan akan membantu pasien terhindar dari makanan yang menurunkan daya tahan tubuh. Misalnya saja kiriman sejumlah makanan cepat saji yang tinggi gula, tinggi garam, dan tinggi lemak dari kerabat.


2. Gunakan bahan segar

Utamakan mengonsumsi bahan makanan segar untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral.

Baca juga:

Begini Rasanya Diberi Waktu 20 Menit di Rumah Makan saat Perpanjangan PPKM Level 4

3. Perhatikan porsi makan

Berada di rumah dalam jangka waktu lama dengan aktivitas terbatas cenderung memicu makan berlebih. Sedangkan kebutuhan karbohidrat pasien Covid-19 tak boleh melebihi 50 persen dari total kebutuhan energi harian.


Misalnya saja, dengan asumsi kebutuhan kalori 2.000 per hari, maka porsi nasi maksimal 1,5 tangkup tangan dalam sekali makan.


Berikut kebutuhan gizi pasien Covid-19.


- Karbohidrat


Kebutuhan karbohidrat pasien Covid-19 tak boleh melebihi 50 persen dari total kebutuhan energi harian.


Penting untuk membatasi asupan karbohidrat selama isoman. Karbohidrat berlebih dapat meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan produksi karbondioksida, serta meningkatkan risiko gangguan pernapasan akut.


- Protein


Kebutuhan protein sebanyak 15-25 persen dari kebutuhan energi per hari.


Anda bisa menggunakan ukuran satu telapak tengah untuk mengukur satu porsi sumber protein seperti ayam, daging, ikan, atau tempe. Dalam sekali makan, Anda membutuhkan sekitar 2,5 porsi sumber protein.


- Lemak


Kebutuhan lemak yang dibutuhkan pasien Covid-19 sebesar 20-25 persen dari kebutuhan energi harian. Lemak biasanya diperoleh dari minyak, santan, dan sumber protein hewani.


Utamakan sumber lemak tak jenuh seperti omega-3 yang bisa didapat dari minyak kanola, ikan, dan kacang-kacangan. Sedangkan omega-9 dari minyak zaitun dan alpukat.


4. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Baca juga:

11 Hari Beruntun, Angka Kematian Covid di Atas 1.000 Kasus 


Angiotensin (ACE-2) memiliki peran penting dalam mengontrol keseimbangan elektrolit. Virus SARS-CoV-2 mengikat ACE-2 dan mempercepat pemecahannya. Efek paling akhirnya adalah meningkatkan reabsorpsi sodium dan air sehingga meningkatkan tekanan darah dan eksresi kalium.

Selain itu, pasien Covid-19 juga kerap mengalami gejala diare dan muntah yang dapat mengganggu asupan cairan di dalam tubuh.



Untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit, pasien isoman disarankan untuk meminum air kelapa. Air kelapa dapat menjaga keseimbangan elektrolit.




5. Konsumsi banyak serat

Selama isoman, pasien juga disarankan mengonsumsi sayur 3-4 porsi sehari dan 2-3 porsi buah per hari. Satu porsi dapat diukur dengan satu kepalan tangan.


Asupan buah dan sayur dapat membantu memenuhi kebutuhan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.


Pasien Covid-19 tidak boleh kekurangan vitamin C, D, A, E, selenium, dan zinc. Berikut kebutuhan vitamin pasien Covid-19 per hari:


- vitamin C 1000 mg

- vitamin D 600 IU (usia di atas 70 tahun), 800 IU (usia di bawah 70 tahun)

- vitamin A 650 RE (pria), 600 RE (perempuan)

- vitamin E 400 IU

- mineral selenium 200 mikrogram per hari

- inc 20-40 miligram per hari


6. Batasi garam, gula, dan lemak

Pasien isoman disarankan menghindari makanan cepat saji ataupun camilan yang tinggi kandungan garam dan lemak jenuh. Makanan jenis ini dapat meningkatkan risiko inflamasi.


Selain itu, hindari pula minuman-minuman isotonik yang diklaim sehat. Pasalnya, minuman-minuman jenis itu mengandung gula yang tinggi. Pilih-lah jenis minuman elektrolit alami seperti air kelapa.


7. Konsumsi probiotik dan madu

Di samping vitamin dan mineral, pasien juga disarankan mengonsumsi probiotik seperti yogurt untuk mencegah infeksi sekunder. Konsumsi yogurt dapat meningkatkan bakteri baik di usus yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, menghambat pertumbuhan patogen, dan menurunkan produksi racun.


Lihat Juga :

Gempa Magnitudo 6,5 Tojo Una Sulteng, Jaringan Listrik Padam


Konsumsi probiotik juga dapat memperbaiki gejala gangguan saluran cerna. Konsumsi probiotik dianjurkan khususnya pada pasien yang menggunakan obat antibiotik.


Selain itu, pasien isoman juga disarankan mengonsumsi madu 20 gram per hari dan curcuma 40 gram per hari.


LihatTutupKomentar