Bukan Hoax! Paket Obat Isoman COVID-19 Gratis Beneran Ada, Ini Isinya


Bukan Hoax! Paket Obat Isoman COVID-19 Gratis Beneran Ada, Ini Isinya

Cerita sulitnya mendapat paket obat gratis program Kemenkes RI tak dialami Iqbal Husen, salah satu pasien isolasi mandiri (isoman) COVID-19 asal Bogor. Ia yang bahkan tak tahu soal program paket obat gratis kala itu hanya berharap hasil tes COVID-19 keduanya negatif demi syarat perjalanan untuk pekerjaan di luar kota.

Husen melakukan tes COVID-19 di RS Bogor Senior Hospital, Sabtu pagi (16/7/2021). Sekitar pukul 4 sore, ia mendapat pesan Whatsapp dari Kemenkes RI jika Nomor Induk Kependudukan Husen terdaftar sebagai pasien positif COVID-19.

Dua jam setelahnya, hasil tes COVID-19 dari RS Bogor Senior Hospital baru keluar dan memang benar dirinya positif COVID-19. Adapun isi pesan dari Kemenkes RI mengarahkan Husen melakukan fasilitas telemedicine gratis yang dapat diakses di beberapa website.

"Kami ingin menginformasikan bahwa COVID-19 dapat disembuhkan dan kamu bisa mendapatkan konsultasi, pengobatan dan pengawasan gratis dari Kemenkes RI," demikian potongan pesan yang diterima Husen.


Husen langsung memilih konsultasi di Halodoc lantaran ia sudah memiliki aplikasi tersebut. Saat berkonsultasi, ia mengeluhkan sejumlah gejala COVID-19 seperti demam, pusing, hingga batuk kering.

"Saya kan waktu itu gejalanya ringan, ada tuh dikasih resep obat oseltamivir, azitromisin sama becomzet, ada 16 jam-an setelah konsul lah obat sudah sampai rumah," cerita Husen kepada detikcom Kamis (22/7/2021).

Husen mengaku sempat berpikir obat akan tiba di rumah, tidak lebih dari satu jam setelah konsultasi karena ia memilih apotek Kimia Farma terdekat.

"Sesudah konsul, dan dikasih resep dokter, kan kita tinggal pilih apotek Kimia Farma terdekat, waktu itu saya pilih apotek Kimia Farma Kebon Pedes Bogor karena nggak jauh dari rumah, saya sempat kira estimasi sampai paling lama sejam lah," sambungnya.

Obat yang didapat Husen lengkap dengan apa yang diresepkan dokter. Kini, kondisinya sudah berangsur pulih meski masih mengeluhkan gejala COVID-19 pilek dan anosmia.

LihatTutupKomentar