Meoctupdate - Kasus harian terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini bertambah 1.731. Jumlah kasus harian ini turun jika dibandingkan Minggu (11/7) kemarin yang mencapai 1.895 kasus positif.
Kepala Bidang Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan, kasus positif Corona hari ini sebanyak 1.731 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 77.994 kasus.
"Distribusi kasus terkonfirmasi menurut wilayah, Kabupaten Bantul 677 kasus, Kota Yogyakarta 348 kasus, Kabupaten Sleman 340 kasus, Kabupaten Gunungkidul 243 kasus, dan Kabupaten Kulon Progo 123 kasus," kata Ditya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (12/7/2021).
"Rincian riwayat sementara kasus terkonfirmasi, periksa mandiri 217 kasus, tracing kontak kasus positif 1.496 kasus, screening karyawan kesehatan 3 kasus, dan belum ada info 15 kasus," jelasnya.
Baca juga:
Miris Kakak Beradik di Sidoarjo Jatim Timbun Tabung Oksigen
Dari tambahan kasus tersebut, lanjut Ditya, kasus aktif di DIY menembus 19.538 kasus. Sementara itu, juga ada penambahan kasus meninggal pasien Corona sebanyak 47 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 2.026 kasus. Sedangkan penambahan kasus sembuh sebanyak 782, sehingga total sembuh menjadi 56.430 kasus.
Terkait bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 di DIY, BOR kritikal dari 146 yang tersedia terpakai 119 bed atau 80,82 persen. Sedangkan BOR non-kritikal atau isolasi dari 1.373 bed terpakai 1.348 atau 98,18 persen.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan bahwa beban bed occupancy rate (BOR) di DIY sudah sangat tinggi. Meski catatan Pemda DIY dari 1.373 bed terpakai 1.348 bed atau tersisa 25 bed, tapi menurutnya kondisi itu bisa dikategorikan sudah penuh.
"Beban BOR rumah sakit sudah sangat tinggi. Sesungguhnya bisa dikatakan penuh. Yang tersisa itu hanya ICU. Yang isolasi sudah penuh," kata Aji saat rapat kerja dengan Komisi A DPRD DIY di Gedung DPRD DIY, Senin (12/7).
Aji menjelaskan, dengan kondisi tersebut, perawatan masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dan berada di shelter menjadi langkah yang akan dilakukan Pemda DIY bersama pemkot dan pemkab.
"Masyarakat yang isoman bisa kopen (terawat). Baik dari sisi kesehatan maupun kebutuhan oksigen. Nanti, pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa saling support," ujarnya.