Meoctupdate - Selain dikenal sebagai pengusir kantuk, kopi dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan karena mengandung zat aktif yang mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh.
Tapi, bagaimana sebenarnya kemampuan kopi untuk diet ini? Apakah memang terbukti ampuh untuk turunkan berat badan?
Apa Itu Kopi untuk Diet?
Kopi untuk diet pertama kali populer lewat sebuah buku berjudul The Coffee Lover's Diet oleh Bob Arnot, merujuk Healthline.
Dalam bukunya, Arnot menuliskan bahwa minum kopi dengan takaran tertentu dalam sehari bisa membakar lebih banyak lemak serta menghambat penyerapan kalori dalam tubuh.
Tak hanya minum kopi, Arnot juga menyarankan untuk mengurangi jatah satu kali makan supaya ada pembatasan kalori.
Takaran Kopi untuk Diet
Masih mengutip saran Arnot, prosedur minum kopi untuk diet tidak sembarangan karena ada takaran yang dianjurkan serta pantangan lainnya.
1. Maksimal minum 3 cangkir kopi di gelas ukuran sedang dalam sehari.
2. Gunakan jenis kopi hitam utuh.
3. Panggang dan haluskan kopi hitam sendiri di rumah.
4. Jangan tambahkan gula atau krim ke dalam seduhan kopi.
5. Ganti jatah makan harian dengan menu khusus mengonsumsi smoothie.
6. Hindari makanan olahan atau beku.
7. Perbanyak sayur dan buah yang tinggi serat.
Sejumlah testimoni menunjukkan adanya dampak yang lumayan memperlihatkan hasil positif setelah mengikuti diet kopi. Akan tetapi, hal ini kemungkinan pengaruh dari pembatasan kalori harian yang disarankan.
Sementara itu, hasil penelitian mengenai manfaat kopi untuk menurunkan berat badan masih kurang cukup membuktikan efektifitasnya.
Zat Aktif dalam Kopi
Kopi dinilai bermanfaat untuk diet karena mengandung zat aktif yang membantu proses metabolisme, di antaranya berikut.
Lihat Juga :
Pemerintah Resmi Terapkan PPKM Level 3-4, Bukan Lagi Darurat
1. Kafein
Kafein merupakan stimulan paling kuat dalam kopi karena dinilai dapat memecah lemak supaya lebih mudah dibakar oleh tubuh ketika proses metabolisme.
Walau demikian, kafein yang didapat dari kopi bila diminum berlebih bisa membuat tubuh mengalami intoleransi kafein. Dalam kondisi demikian, pengaruh kopi tak bisa lagi Anda dapatkan.
2. Asam Klorogenat
Asam klorogenat masuk ke dalam golongan senyawa polifenol. Nama terakhir merupakan senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas.
Senyawa aktif asam klorogenat juga diklaim dapat membantu penyerapan karbohidrat dalam tubuh.
3. Teobromin
Teobromin adalah zat yang memiliki efek cukup serupa dengan kafein, namun skalanya lebih kecil pada tubuh.
Efek lain dari teobromin ini cenderung bersifat diuretik dan berpengaruh pada peningkatan suasana hati serta mampu merelaksasi otot dalam bronkus.
Healthline mencatat, meski zat aktif dalam kopi bisa membantu proses metabolisme, sejumlah penelitian mengungkap bahwa dampaknya tidak signifikan dalam menurunkan berat badan.
Efek Samping Kopi untuk Diet
Minum kopi sesekali saat diet boleh saja. Tapi, tidak disarankan berlebihan, karena bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti berikut.
1. Diuretik
Kafein serta teobromin dalam kopi bersifat diuretik yang mendorong Anda jadi lebih sering buang air kecil.
Ketika terlalu banyak membuang cairan, maka elektrolit penting dalam tubuh bisa ikut terbuang dan menyebabkan hipokalemia.
2. Perubahan hormonal
Pembatasan kalori selama menjalani diet dengan kopi memungkinkan Anda mengalami perubahan hormonal.
Lihat Juga :
Kondisi Ibunda Amanda Manopo Memburuk, Manajer Pontang-panting Cari ICU RS
Hormon leptin dalam tubuh bisa saja mengirim sinyal ke otak sebagai tanda kenyang. Tapi, kemungkinan juga dapat sebaliknya, yang justru memicu rasa lapar berlebih.
3. Insomnia dan depresi
Mengandalkan kopi untuk menurunkan berat badan, terutama jangka panjang, tentu bukan cara yang benar. Pasalnya, asupan kafein bisa memicu insomnia dan berujung depresi.
Bahkan, sejauh ini, belum ada penelitian yang mendukung mengenai keamanan kopi untuk diet jangka panjang.