Lonjakan Kasus Covid Masih Tekan Rupiah Melemah ke Rp14.500


 Meoctupdate - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.500 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (23/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,12 persen jika dibandingkan perdagangan Kamis (22/7) di level Rp14.543 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang yang melemah 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,09 persen, bath Thailand melemah 0,14 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,02 persen.


Lalu, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,14 persen, rupee India menguat 0,2 persen, serta yuan China bergerak stagnan.



Lihat Juga :

Pasutri Korban Pemukulan Satpol PP Dipolisikan karena Bohong Ngaku Hamil


Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju tampak perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dolar Australia menguat 0,09 persen, dan dolar Kanada menguat 0,02 persen, dan franc Swiss melemah 0,01 persen.


Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah masih betah bergerak di zona hijau. Realisasi data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang lebih buruk dari ekspektasi membuat dolar AS melemah.


"Sentimen minat pasar terhadap risiko yang meninggi masih menjadi pemicu penguatan nilai tukar rupiah," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.


Lihat Juga :

Oknum Polisi Bersama Bandar Ditangkap Saat Pesta Sabu Dan Ganja

Namun, kekhawatiran pasar terhadap  kenaikan kasus baru covid-19 yang terjadi di Indonesia dan Asia Tenggara akan membuat penguatan rupiah lebih terbatas.


Faktor lainnya yang akan menahan penguatan rupiah adalah sikap Bank Indonesia (BI) yang merevisi ke bawah proyeksi ekonomi Indonesia dari 4,1 persen-5,1 persen menjadi 3,5 persen-4,3 persen.


"Potensi kisaran pergerakan rupiah hari ini di kisaran Rp14.450-Rp14.520 per dolar AS," pungkas Ariston.


LihatTutupKomentar