Meoctupdate - Polisi menangkap pelaku teror penikaman terhadap 10 penumpang di kereta komuter Tokyo, Jepang pada Jumat (6/8) kemarin. Tersangka diidentifikasi bernama Yusuke Tsushima (36).
Dalam laporan Associated Press (AP), pelaku pria 36 tahun itu semula ingin membunuh wanita yang terlihat bahagia di dalam gerbong. Korban pertama yang dilukai ialah seorang wanita berusia 20 tahun.
Pelaku, kemudian disebutkan memilih targetnya secara acak. Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengatakan bahwa sembilan dari 10 penumpang yang menjadi korban dalam insiden itu dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Semua yang terluka dalam keadaan sadar," kata petugas pemadam kebakaran dikutip AP, Sabtu (7/8).
Lihat Juga :
Risma Salurkan Bantuan Senilai Rp 949 Juta ke Warga Papua
Penikaman pertama dilakukan kepada wanita yang duduk di dekatnya di kereta. Kepada polisi, dia mengakui melakukan serangan di dalam kereta karena melihat kesempatan untuk dapat membunuh banyak orang.
Polisi menyebutkan tersangka juga membawa minyak goreng dan korek api yang diduga untuk membakar di dalam kereeta.
Dalam laporan stasiun televisi Jepang NHK sebagaimana dikutip AP, disebutkan bahwa saksi yang berada d dekat kereta berhenti langsung bergegas keluar dari gerbong dan berteriak meminta pertolongan. Mereka mengatakan ada korban penusukan di kereta tersebut.
Lihat Juga :
Dokter dan Pejuang Kemanusiaan Papua, Tigor Silaban, Wafat Akibat COVID-19
"Puluhan paramedis dan polisi tiba di stasiun," kata salah seorang saksi mata.
Kemudian, tersangka meninggalkan pisaunya saat melarikan diri. Dia berjalan ke sebuah toko serba ada (toserba) dan mengakui bahwa dirinya adalah tersangka yang ada dalam berita tersebut.
Kepada pemilik toko, dia mengatakan lelah melarikan diri. Manajer toko pun menelepon polisi setelah melihat noda darah di baju pria tersebut.
Otoritas Jepang memastikan bahwa aksi penikaman tu tidak berkaitan dengan Olimpiade yang tengah berlangsung di Jepang. Lokasi penusukan itu berada sekitar 15 kilometer dari stadion utama. Sementara, penusukan itu, terjadi di dekat stasiun Seijagokuen.
Diketahui, aksi teror serupa juga sempat terjadi beberapa kali di Tokyo. Misalnya, pada 2019 lalu seorang pria yang membawa dua pisau menyerang sekelompok siswi yang tengah menunggu bus di halte.
Lihat Juga :
Penikaman di Kereta Komuter Tokyo Lukai 10 Orang, Apa Motifnya?
Dalam insiden itu, dua orang tewas dan 17 lainnya terluka. Pelaku pun bunuh diri.
Tahun sebelumnya, terdapat kejadian serupa juga dilakukan oleh seorang pria yang membunuh penumpang di Shinkansen. Pada 2016, seorang mantan karyawan di panti disabilitas juga melakukan aksi penyerangan massal dan membunuh 19 orang.