Meoctupdate - Jutaan warga China diimbau untuk tetap berada di rumah masing-masing saat negara ini berupaya mengendalikan wabah baru yang dipicu virus Corona (COVID-19) varian Delta.
Otoritas China melakukan tes massal dan pembatasan perjalanan demi mengatasi wabah yang disebut yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/8/2021), otoritas China melaporkan 55 kasus penularan lokal terbaru dalam 24 jam terakhir, saat wabah varian Delta semakin meluas hingga ke lebih dari 20 kota dan belasan provinsi di wilayahnya.
Baca juga : Curhat Menkes Sempat Heran Saat Varian Delta Cs Belum Juga Terdeteksi di RI
Pemerintah lokal di berbagai kota besar termasuk ibu kota Beijing tengah melakukan tes Corona massal terhadap jutaan warga, sambil menutup sejumlah kompleks permukiman dan menempatkan orang-orang yang menjadi kontak dekat pasien Corona dalam karantina.
Kota Zhuzhou di Provinsi Hunan memerintahkan lebih dari 1,2 juta warganya mulai Senin (2/8) waktu setempat, untuk tetap berada di rumah selama lockdown ketat diberlakukan untuk tiga hari ke depan.
Otoritas kota Zhuzhou juga tengah melakukan tes dan vaksinasi Corona massal terhadap seluruh warganya.
"Situasinya masih suram dan rumit," sebut pemerintahan kota Zhuzhou dalam pernyataannya.
China sebelumnya membanggakan kesuksesan dalam mengendalikan kasus-kasus penularan lokal di wilayahnya sejak virus Corona pertama terdeteksi di Wuhan pada akhir tahun 2019, sehingga memungkinkan perekonomiannya untuk pulih.
Baca juga : Terdakwa Teror Bom di Masjid Makassar Divonis 9 Bulan Penjara
Namun kemunculan wabah terbaru beberapa waktu terakhir, yang terkait klaster penularan di Nanjing, Provinsi Jiangsu, di mana sembilan pekerja kebersihan bandara internasional dinyatakan positif Corona pada 20 Juli lalu, mengancam kesuksesan itu.
Lebih dari 360 kasus penularan lokal dilaporkan tercatat di wilayah China dalam dua pekan terakhir.
Di kota wisata Zhangjiajie, dekat Zhuzhou, sebuah wabah baru menyebar sejak bulan lalu di kalangan pengunjung pertunjukan teater yang tertular dan membawa pulang virus Corona ke asal mereka di berbagai wilayah China.
Otoritas kota Zhangjiajie juga menerapkan lockdown terhadap seluruh 1,5 juta warganya dan menutup semua daya tarik wisata sejak Jumat (30/7) lalu. Otoritas setempat tengah mencari orang-orang yang baru-baru ini bepergian ke Nanjing atau Zhangjiajie, dan mendesak para turis untuk tidak mengunjungi area-area dengan kasus Corona tinggi.
Sementara di ibu kota Beijing, otoritas setempat melarang masuk para turis selama masa liburan musim panas. Hanya para 'pelancong esensial' dengan hasil tes PRC negatif yang diperbolehkan masuk, setelah terdeteksi sejumlah kasus Corona di kalangan penduduk setempat yang baru pulang dari Zhangjiajie.
Para pejabat tinggi Beijing, pada Minggu (1/8) waktu setempat, menyerukan warga untuk 'tidak meninggalkan Beijing kecuali jika diperlukan'. Pekan lalu, sedikitnya 41.000 warga yang tinggal di sembilan kompleks permukiman di distrik Changping, Beijing, ditempatkan di bawah lockdown.
Kasus-kasus baru Corona juga dilaporkan pada Senin (2/8) waktu setempat di tujuan wisata populer Hainan dan Provinsi Henan yang baru saja diterjang banjir.